top of page

Ekonomi RI Mentok di 5%, Bisnis Properti Aman Nggak Ya?


Foto: Faidah Umu Safuroh
Ekonomi RI Mentok di 5%, Bisnis Properti Aman Nggak Ya?

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 tercatat hanya mampu mencapai 5,02%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yakni sebesar 5,17%.


Pertumbuhan ekonomi 2019 ini juga meleset dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 5,3%. Lantas bagaimana dampaknya terhadap investasi di sektor properti di Indonesia ke depannya, aman nggak ya?


CEO PT Sirius Surya Sentosa Erick Wihardja, pengembang Vasanta Innopark, mengatakan di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang melambat properti menengah tentu bisa terkena imbasnya. Namun, selalu ada kesempatan baik dari hal tersebut.


"Saya rasa selalu ada di dua sisi pada saat ekonomi melambat ini. Karena orang akan melihat ini sebagai bullys atau malah jadi opportunity, dan kita harus siap dengan pilihan itu. Kalau ada kesempatan untuk mengembangkan bisnis yaudah kita jalanin," ujarnya kepada detikcom, di Bekasi, Rabu (12/2/2020).


Erick menuturkan setiap pengembang properti pasti akan selalu melihat pertumbuhan ekonomi sebagai road map untuk menjalankan bisnis. Kendati demikian, peluang properti ini masih sangat besar, sebab permintaan dari konsumen akan selalu ada.


"Market itu akan selalu ada, dan cukup besar, in the matter of tinggal kita mau mancing di segmen mana, di beberapa tempat ada yang sudah mecut ada yang sudah over supply.


Makanya kenapa kita pilih Vasanta ini karena di bisnis ini, supply dan demand-nya masih lebih banyak demand, di situlah kita mau masuk jadi di setiap area demand pasti selalu ada, tinggal bagaimana kita mementingkan dengan kebutuhan dengan demand itu," jelasnya.


Erick menilai pertumbuhan ekonomi yang melambat ini memang tidak berimbas secara signifikan pada penjualan properti Vasanta. Mengingat tahap penjualan sudah selesai dilaksanakan, namun akan menjadi tantangan Vasanta bagaimana memberikan komitmen tepat waktu penyelesaian pembangunan.


"Kalau di kita kan penjualan sudah lewat, untuk tower Aoki dan Botan, jadi kita sekarang make sure delivery-nya on time ke customer itu poin yang paling pentingnya. Menurut saya on time itu juga berkaitan dengan reputasi pengembang jadi harus dijaga dan itu fokus kita," jelasnya.


Alfi Kholisdinuka - detikFinance

Comments


bottom of page